Rangkuman Praktikum Algoritma dan Pemrograman Modul 1-6



Susun Oleh :


Nama : Annasdyto Virlib Aprilllio

NIM : 221080200058

Kelompok : 3


Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Materi yang saya lampirkan merupakan hasil rangkuman dari materi praktikum Algoritma dan Pemrogaman satu semester ini dan menjadi salah satu syarat untuk memenuhi tugas Praktikum Algoritma dan Pemrograman. Saya merupakan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Program Studi Informatika. Jika ingin lebih tahu tentang Universitas Muhammadiyah Sidoarjo bisa langsung mengakses link  umsida.ac.id  atau  fst.umsida.ac.id


POKOK BAHASAN 1


STRUKTUR DATA, ARRAY, POINTER, DAN STRUKTUR

 

Pada pokok bahasan ini berisi penjelasan disertai contoh mengenai konsep struktur data, array, pointer, dan yang menjadi pemahaman dasar bagi mahasiswa sebelum mempelajari struktur data, dimana konsep array, pointer, dan struktur digunakan untuk menunjukkan sebuah struktur data, diharapkan mahasiswa dapat:

sebuah.        Pelajari konsep dasar struktur data.

b.       Memahami konsep array, pointer, dan struktur.


A.       Konsep Dasar Struktur Data

Struktur Data adalah bagian dari ilmu pemrograman dasar yang memiliki karakteristik yang terkait dengan sifat dan cara penyimpanan sekaligus penggunaan atau pengaksesan data.

Struktur data bertujuan agar cara menunjukkan data dalam membuat program dapat dilakukan secara efisien dalam pengolahan di memori dan pengolahan penyimpanan dari program ke penyimpanan juga lebih mudah dilakukan.


B.Konsep        Dasar Susunan

Array adalah kumpulan elemen-elemen data. Kumpulan elemen tersebut mempunyai susunan yang tertentu secara teratur. Jumlah elemen terbatas, dan semua elemen memiliki tipe data yang sama. Array jenis-jenis:

·       Larik Satu Dimensi

Struktur array satu dimensi dapat dideklarasikan dengan bentuk umum berupa:  tipe_var nama_var [ukuran];

Dengan :

-           Tipe_var : untuk menyatakan jenis elemen array(misalnya inti, char, unsigned).

-           Nama_var : untuk menyatakan nama variabel yang dipakai.

-           Ukuran : untuk menyatakan jumlah maksimal elemen array.

Contoh : float nilai_ujian [5]

·          Larik Dua Dimensi

Tipe data array dua dimensi biasa digunakan untuk menyimpan, mengolah maupun menampilkan satu data dalam bentuk tabel atau matriks. Untuk mendeklarasikan array agar dapat menyimpan data adalah:

tipe_var nama_var [ukuran1] [ukuran2];

Dimana :

-           Ukuran 1 menunjukkan jumlah/nomor baris.

-           Ukuran 2 menunjukkan jumlah/nomor kolom.

Jumlah elemen yang dimiliki array dua dimensi dapat ditentukan dari hasil penambahan :

ukuran 1 x ukuran 2

Seperti halnya pada array satu dimensi, data array dua dimensi akan ditempatkan pada memori secara berurutan.

·          Array Multidimensi / Dimensi Banyak

Array berdimensi banyak atau multidimensi terdiri dari array yang tidak terbatas hanya dua dimensi saja. Bentuk umum pendeklarasian array multidimensi adalah:

tipe_var nama_var [ukuran1] [ukuran2]...[ukuran n];

Contoh : inti data_angkaka [3][6][6];

Yang merupakan larik tiga dimensi

Mengakses Elemen Array :

Dalam bahasa C++, data array akan disimpan dalam memori pada lokasi yang berurutan.

Elemen pertama biasanya memiliki indeks bernilai 0. Contoh :

Float nilai_tes[5];

Jika pada contoh di atas, variabel nilai_tes mempunyai 5 elemen, maka elemen pertama mempunyai indeks sama dengan 0, elemen kedua mempunyai indeks 1, dan seterusnya. Bentuk umum pengaksesan satu elemen variabel array adalah :

Nama_var[indeks];

Gambar berikut menampilkan urutan komponen array dalam memori. Untuk array variabel nilai_tes:




Inisialisasi Array  :

Array dapat diinisialisasikan secara langsung saat pertama kali dideklarasikan (efisien untuk array berdimensi sedikit)

Contoh : inti x[2]={1,2};

Array dapat dideklarasikan terlebih dahulu, baru kemudian diisi elemennya. Contoh :

Int x[2];

X[0];

X[1];

 

C.     Konsep Dasar Pointer

Pointer adalah sebuah variabel yang berisi alamat variabel yang lain. Suatu pointer dimaksudkan untuk menunjuk ke satu alamat memori sehingga alamat dari satu variabel dapat diketahui dengan mudah. Deklarasi pointer


Operator pointer:

Operator ‘&’ : Untuk mendapatkan alamat memori operand / variabel pointer.

Operator ‘*’ : Untuk mengakses nilai data opeand / variabel pointer.

 

D.    Konsep Dasar Struktur

Struktur adalah kumpulan dari variabel yang dinyatakan dengan sebuah nama, dengan sifat setiap variabel dapat memiliki tipe yang berlainan. Struktur biasa dipakai untuk mengelompokkan beberapa informasi yang berkaitan menjadi satu kesatuan. Contoh sebuah struktur adalah informasi data tanggal, yang berisi tanggal, bulan, dan tahun.

 

Mendeklarasikan Struktur :

Contoh pendefinisian tipe data struktur adalah :

      Struktur data_tanggal

      {int tanggal};

Masing-masing tipe dari elemen struktur dapat berlainan. Adapun variabel_struktur1 sampai dengan variabel_struktur M menyatakan bahwa variabel struktur yang dideklarasikan bisa lebih dari satu. Jika ada lebih dari satu variabel, antara variabel struktur dipisahkan dengan tanda koma.

 

Mengakses Elemen Struktur :

Elemen dari struktur dapat diakses dengan menggunakan bentuk :

variabel_struktur.nama_bidang

Antara variabel_struktur dan nama_field dipisahkan dengan operator titik (disebut operator anggota struktur). Contoh berikut merupakan instruksi untuk mengisikan data pada field tanggal:

 

      tgl_lahir.tanggal=30

      int bulan;

      int tahun;

      };

Yang mendefinisikan tipe struktur bernama data_tanggal, yang terdiri dari tiga buah elemen berupa tanggal, bulan, dan tahun. Bentuk umum dalam mendefinisikan dan mendeklarasikan struktur adalah :

Struktur nama_tipe_struktur {

      Tipe bidang1;

      tipe bidang2;

      Tipe bidang3;

}variabel_struktur1......variabel_strukturM;



POKOK BAHASAN 2

DAFTAR TERKAIT  (SENARAI)

 

Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai struktur data senarai (list) yang pembahasannya meliputi definisi dan representasi list, jenis-jenis list, serta operasi-operasi dasar pada list. Sehingga setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu :

a.       Menjelaskan definisi dan representasi list.

b.      Mengetahui jenis-jenis list.

c.       Memahami operasi-operasi pada list.

 

Linked List adalah objek atau elemen yang dihubungkan satu dengan lainnya sehingga membentuk satu list. Sedangkan objek atau elemen itu sendiri adalah merupakan gabungan beberapa data (variabel) yang dijadikan satu kelompok atau structure atau record yang dibentuk segan perintah struct. Untuk menggabungkan objek satu dengan lainnya, diperlukan paling tidak sebuah variabel yang bertipe pointer. Syarat linked list adalah harus dapat diketahui alamat simpul pertama atau biasa dipakai variabel First/Start/Header. Struktur dasar sebuah list seperti gambar berikut :


Istilah-istilah dalam Linked List:

-          Simpul

Simpul terdiri dari dua bagian yaitu :

a.       Bagian data.

b.      Bagian pointer yang menunjuk ke simpul berikutnya.

-          First/Header

Variabel First/Header beri alamat (pointer)/ acuan (reference) yang menunjuk lokasi simpul pertama Linked List, digunakan sebagai awal penelusuran Linked List.

-          Nill/Null

Tidak bernilai, digunakan untuk menyatakan tidak mengacu ke mana pun.

-          Simpul Terakhir (Last)

Simpul terakhir linked list berarti tidak menunjuk simpul berikutnya. Tidak terdapat alamat disimpan di field pointer (bagian kedua dari simpul). Nilai null atau nil disimpan di field pointer di simpul terakhir.

 

Jenis-jenis linked list :

·         List Kosong

List Kosong hanya terdiri dari sebuah petunjuk elemen yang berisi NULL (kosong), tidak memiliki satu buah elemen pun sehingga hanya berupa petunjuk awal elemen berisi NULL.

·         List Tunggal

List Tunggal adalah lis yang elemennya hanya menyimpan informasi elemen setelahnya (next), sehingga jalannya pengaksesan list hanya dapat dilakukan secara maju. List tunggal terbagi tiga jenis yaitu lis tunggal dengan kepala (First), list tunggal dengan kepala (First) dan ekor (Tail), serta lis tunggal yang berputar.


·         List Ganda

List Ganda adalah sebuah list yang elemennya menyimpan informasi elemen sebelumnya dan informasi elemen setelahnya, sehingga proses penelusuran list dapat dilakukan secara maju dan mundur. List ganda terbagi menjadi tiga jenis yaitu List ganda dengan kepala(First), list ganda dengan kepala(First) dan ekor(Tail), serta list ganda yang berputar.


Operasi Dasar Pada Linked List :

·         IsEmpty : Fungsi ini menentukan apakah Linked List kosong atau tidak.

·         Size : Operasi untuk mengirim jumlah elemen di Linked List.

·         Create : Operasi untuk penciptaan List baru yang kosong.

·         Insertfirst : Operasi untuk penyisipan simpul sebagai simpul pertama.

·          Insertlast  : Operasi untuk penyisipan simpul sebagai simpul terakhir.

·          Insertbefore  : Operasi untuk penyisipan simpul sebelum simpul tertentu.

·          Deletefirst  : Operasi penyelesaian akhir pertama.

·          Hapus setelah  : Operasi untuk penghapusan setelah akhir tertentu.

·          Deletelast  : Operasi penyelesaian akhir terakhir.



POKOK BAHASAN 3

TUMPUKAN (TUMPUKAN)

 

Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai struktur data stack atau stack, dimana stack merupakan suatu kumpulan data yang seolah-olah ada data yang diletakkan di atas data yang lain. Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu untuk :

sebuah.     Mengetahui dan memahami definisi stack.

b.     Memahami operasi-operasi dasar stack.

c.     Memahami representasi statis dan tumpukan dinamis.

 

Stack  adalah kumpulan elemen-elemen yang tersimpan dalam suatu tumpukan. Aturan penyisipan dan penghapusan elemennya tertentu:

-           Penyisipan selalu dilakukan “di atas” TOP

-           Penghapusan selalu dilakukan pada TOP

Karena aturan penyisipan dan penghapusan semacam itu, TOP adalah satu-satunya alamat tempat terjadinya operasi, elemen yang ditambahkan paling akhir akan menjadi elemen yang akan dihapus. Dikatakan bahwa elemen stack tersusun secara LIFO (Last In First Out).

Seperti halnya jika kita mempunyai satu tumpukan buku, agar tumpukan buku itu tidak ambruk ketika kita mengambil sebuah buku di dalam tumpukan itu maka harus di ambil satu per satu dari tumpukan yang paling atas dari tumpukan.

Perhatikan bahwa dengan definisi semacam ini, tabel representasi sangat tepat untuk mewakili tumpukan, karena operasi penambahan dan pengurangan hanya dilakukan di salah satu ujung tabel.

Beberapa contoh penggunaan stack adalah prosedur pemanggilan, perhitungan ekspresi aritmetika, rekursifitas, backtracking, penanganan interrupsi, dan lain-lain.

Karakteristik penting stack sebagai berikut:

1.     Element  stack  yaitu  item-item  data di element stack

2.     TOP (elemen puncak dari  stack )

3.     Jumlah elemen pada  stack

4.     Status/kondisi  stack , yaitu:

-           Penuh

Bila elemen di tumpukan mencapai kapasitas maksimum tumpukan. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan penambahan ketumpukan. Penambahan di elemen menyebabkan kondisi kesalahan  Overflow

-           Kosong

Bila tidak ada elemen tumpukan. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan pengambilan elemen tumpukan. Pengambilan elemen yang menyebabkan kondisi kesalahan  Underflow.

Stack memiliki operasi-operasi pokok sebagai berikut :

·          Push : Untuk menambahkan item pada tumpulkan paling atas.

Void Push (Tipe barang x, Tumpukan *S) {

     Jika (Penuh (S))

      Printf(“Tumpukan PENUH);

     Kalau tidak {

      S->Barang[S->Hitungan]=x;

      ++(S->count);

     }

}

·         POP           : Untuk mengambil item teratas

Int Pop (stack S, itemType x) {

      If(Empty (S))

                  Printf(“Stack Kosong “);

      else {

                  --(S->Count);

                  X=s->item(s->Count);

      }

}

·         Clear          : Untuk mengosongkan stack

Void initializeStack (Stack S) {

     S->Count=0;

}

·         IsEmpty    :Untuk memeriksa apakah stack kosong

Int Empty (Stack*S) {

      Return (S->Count==0);

}

·         IsFull         :Untuk memeriksa apakah stack sudah penuh

Int Full (Stack S) {

      Return (S->Count==MAXSTACK);

}

Representasi Stack:

-          Representasi statis

Stack dengan representasi statis biasanya diimplementasikan dengan menggunakan array. Sebuah array memiliki tempat yang dialokasikan di awal sehingga sebuah elemen yang dimasukkan dalam sebuah array terbatas pada tempat yang ada pada array. Karena menggunakan array maka stack dengan representasi statis dalam mengalami kondisi elemen penuh. Ilustrasi stack dengan representasi statis dapat dilihat pada gambar 3.2 :


-           Representasi dinamis

Stack dengan representasi dinamis biasanya diimplementasikan dengan menggunakan pointer yang menunjuk pada elemen-elemen yang dipilih pada memori. Ilustrasi stack dengan representasi dinamis dapat dilihat pada gambar 3.3 :

 

Karena semua operasi pada sebuah stack diawali dengan elemen yang paling atas maka jika menggunakan representasi dinamis saat elemen ditambahkan akan menggunakan penambahan elemen pada awal stack ( addfirst ) dan saat pengambilan atau penghapusan elemen menggunakan penghapus di awal stack  (delfirst) .



POKOK BAHASAN 4

ANTRIAN  (ANTRIAN)

 

Pada pokok bahasan ini akan dibahas maengenai antrian atau antrian, dimana struktur data ini hamper sama dengan tumpukan atau tumpukan yang merupakan struktur data yang linier. Perbedaannya adalah pada operasi penambahan dan penghematan pada ujung yang berbeda. Setelah mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa mampu:

sebuah.     Mengetahui dan memahami definisi antian.

b.     Memahami operasi-operasi dasar pada antrian.

c.     Memahami representasi statis dan dinamis pada antrian.

 

PENYAJIAN (TUTORIAL)

Antrian adalah salah satu kumpulan data yang penambahan elemennya hanya bisa dilakukan pada suatu ujung (disebut sisi belakang atau BELAKANG), dan penghapusan atau pengambilan elemen dilakukan lewat ujung yang lain (disebut sisi depan atau DEPAN). Prinsip yang digunakan dalam antrian ini adalah FIFO ( First In First Out ) yaitu elemen yang pertama kali masuk akan keluar pertama kali.

Penggunaan antrian antara lain simulasi antrian di dunia nyata (antrian pembelian tiket), sistem jaringan komputer (pemrosesan banyak paket yang datang dari banyak koneksi pada suatu  hostbridgegateway ), dan lainnya.


Gambar 4.1 Ilustrasi Antrian dengan 8 elemen

Elemen karakteristik penting antrian sebagai berikut:

sebuah.     Elemen antrian yaitu item-item data terdapat dalam antrian.

b.     Kepala/depan  (elemen terdepan antrian).

c.     Ekor/belakang  (elemen antrian terakhir).

d.     Jumlah antrian pada antrian ( count ).

e.     Status/kondisi antrian, ada dua yaitu:

- Penuh

Bila elemen pada antrian mencapai kapasitas maksimum antrian. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan penambahan ke antrian. Penambahan di elemen menyebabkan kondisi kesalahan  Overflow .

-Kosong

Bila tidak ada elemen antrian. Pada kondisi ini, tidak mungkin dilakukan pengambilan elemen antrian. Pengambilan elemen yang menyebabkan kondisi kesalahan  Underflow .

Operasi-operasi pokok pada antrian diantaranya adalah:

1.     Buat → Membuat antrian baru.

NOEL(BUAT(Q)) = 0

FRONT(CREATE(Q)) = tidak terdefinisi

REAR(CREATE(Q)) = tidak terdefinisi

2.     IsEmpety → Untuk memeriksa apakah Antrian sudah penuh atau belum.

ISEMPETY(Q) = True, jika Q adalah antrian kosong.

3.     IsFull→mengecek apakah Antrian sudah penuh atau belum.

ISFULL(Q) = True, jika Q adalah queue penuh.

4.     Enqueue/Insert → menambahkan elemen ke dalam Antrian, penambahan elemen selalu ditambahkan di elemen paling belakang.

BELAKANG(MASUKKAN(A,Q)) =A

ISEMPETI (INSERT(A,Q)) = SALAH

Algoritma QINSERT :

sebuah.     JIKA DEPAN = 1 DAN BELAKANG = N, ATAU JIKA DEPAN = BELAKANG + 1, MAKA ALIRAN, RETUN

b.     JIKA DEPAN := NULL, MAKA

SET DEPAN := 1 DAN BELAKANG := 1

LAINNYA JIKA BELAKANG = N, MAKA

   SET BELAKANG := 1

KALAU TIDAK

    SET BELAKANG := BELAKANG+1

c.     SET QUEUE[BELAKANG] := ITEM

d.     KEMBALI

5.     Dequeue/Remove → untuk menghapus elemen terdepan/pertama dari Antrian

Algoritma QDELETE:

sebuah.     JIKA DEPAN := NULL, MAKA UNDERFLOW, KEMBALI

b.     SET ITEM := ANTRIAN[DEPAN]

c.     [TEMUKAN NILAI BARU DEPAN]

 JIKA DEPAN = BELAKANG, MAKA

  SET DEPAN = BELAKANG, LALU SET DEPAN := NULL DAN BELAKANG : NULL

LAIN JIKA DEPAN = N, MAKA

         SET DEPAN =1

 KALAU TIDAK

         SET DEPAN := DEPAN+1

d.     KEMBALI

Representasi antrian :

·       Representasi statistik

Queue dengan representasi statis biasasnya diimplementasikan dengan menngunakan array. Sebuah array memiliki tempat yang di alokasikan diawal sehingga sebuah elemen yang dimasukkan dalam sebuah array terbatas pada tempat yang ada pada array. Karena menggunakan array maka antrian dengan representasi statis dalam mengalami kondisi elemen penuh. Ilustrasi antrian dengan representasi statis dapat dilihat pada gambar:

 

·       Representasi dinamis

Queue dengan representasi dinamis biasanya diimplementasikan dengan menggunakan pointer yang menunjuk pada elemen –elemen yang dipilih pada memori. Ilustrasi antrian representasi dinamis dapat dilihat pada gambar :




POKOK BAHASAN 5

REKURSIF


PENDAHULUAN

Pada pokok bahasan ini akan dibahas mengenai rekursif. Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu:

sebuah.     Mengetahui dan memahami defenisi rekursif.

b.     Memahami sifat-sifat rekursif.

c.     Mengaplikasikan rekursif.

PENYAJIAN (TUTORIAL)

Fungsi rekursif adalah suatu fungsi yang memanggil dirinya sendiri, artinya fungsi tersebut dipanggil di dalam fungsi tubuh itu sendiri. Contoh menghitung nilai faktorial. Rekursif sangat memudahkan untuk memecahkan permasalahan yang kompleks. Sifat-sifat rekursif:

·       Dapat digunakan ketika inti dari masalah terjadi berulang kali.

·       Sedikit lebih efisien dari iterasi tapi lebih elegan.

·       Metode-metodenya dimungkinkan untuk memanggil dirinya sendiri.

Data yang berada dalam method tersebut seperti argument disimpan sementara ke dalam stack sampai method pemanggilnya diselesaikan.



POKOK BAHASAN 6


SORTING  (PENGURUTAN)


Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa mampu:

sebuah.     menampilkan beberapa algoritma dalam pengurutan.

b.     mengungkapkan bahwa pengurutan merupakan suatu masalah yang dapat diselesaikan dengan sejumlah algoritma yang berbeda satu sama lain.

c.     Dapat memilih algoritma yang paling sesuai untuk menyelesaikan suatu permasalahan pemrograman.

 

PENYAJIAN (TUTORIAL)

Pengurutan data (sorting) didefinisikan sebagai suatu proses untuk menyusun kembali himpunan obyek menggunakan aturan tertentu. Ada dua macam urutan yang biasa digunakan dalam proses pengurutan yaitu:

v Urutan naik (ascending) yaitu dari data yang mempunyai nilai paling kecil sampai paling besar.

v Urutan turun (descending) yaitu dari data yang mempunyai nilai paling besar sampai paling kecil.

Contoh : data bilangan 5, 2, 6, dan 4 dapat diurutkan naik menjadi 2, 4, 5, 6 atau diurutkan turun menjadi 6, 5, 4, 2. Pada data yang bertipe char, nilai data dikatakan lebih kecil atau lebih besar dari yang lain didasarkan pada urutan relatif (collating sequence) seperti dinyatakan dalam tabel ASCII. Keuntungan dari data yang sudah dalam keadaan terurut yaitu :

ü Data mudah dicari, mudah untuk dibetulkan, dihapus, disisipi atau digabungkan. Dalam keadaan terurutkan, kita mudah melakukan pengecekan apakah ada data yang hilang. Misalnya kamus bahasa, buku telepon.

ü Mempercepat proses pencarian data yang harus dilakukan berulang kali.

Beberapa faktor yang berpengaruh pada efektifitas suatu algoritma pengurutan antara lain:

ü  Banyak data yang diurutkan.

ü  Kapasitas pengingat apakah mampu menyimpan semua data yang kita miliki.

ü  Tempat penyimpanan data, misalnya piringan ,pita atau kartu, dll.

Beberapa metode metode pengurutan dan prosedurnya sebagai berikut :

1.     Jenis gelembung

Bubble sort  adalah metode pengurang yang membandingkan elemen yang sekarang dengan elemen berikutnya. Apabila elemen sekarang > elemen berikutnya, maka posisinya ditukar. Jika tidak, tidak perlu ditukar. Diberi nama “Bubble” karena proses pengurutan secara membatasi-angsur bergerak/berpindah ke posisinya yang tepat, seperti bubble yang keluar dari sebuah gelas bersoda.

Proses Bubble Sort :

Data paling akhir dibandingkan dengan data di depannya, jika ternyata lebih kecil atau besar maka tukar sesuai dengan ketentuan (descending atau ascending). Dan pengecekan yang sama dilakukan terhadap data selanjutnya sampai dengan data yang paling awal.





Pengurutan gelembung algoritme:

1.i=0

2.selama (i<N-1)kerjakan baris 3 sampai 7

3.j=N-1

 

Pengurutan Gelembung Algoritma :

1.i = 0

2.selama (i<N-1) mengerjakan baris 3 sampai 7

3.j = N-1

4.selama (j>=i)kerjakan baris 5 sampai 7

5.jika (data [j-1]>data[j]maka tukar data[j-1]dengan data[j]

6.j=j-1

7.i = i+1

Prosedur yang menggunakan metode bubble :

  Gelembung kosong()

{

         Int i,j;

         Untuk(i=1;i<max-1;i++)

         Untuk(j=maks-1;j>=i;j--)

         Jika(data[j-1]>data[j])

      Tukar(&data[j-1],&data[j]);

}

2.     Sortasi Seleksi

Metode seleksi melakukan pengurutan dengan cara mencari dta yang terkecil kemudian menukarnya dengan data yang digunakan sebagai acuan atau sering disebut pivot. Selama proses, pembandingan dan pengubahan hanya dilakukan pada indeks pembanding saja,pertukaran data secara fisik terjadi pada akhir proses.proses pengurutan dengan metode seleksi dapat dijelaskan sebagai berikut:

·          Langkah pertama dicari data terkecil dari data pertama sampai data terakhir. Kemudian data terkecil ditukar dengan data pertama. Karena itu, data pertama sekarang memiliki nilai paling kecil dibandingkan data yang lain.

·          Langkah kedua, data terkecil kita cari mulai data kedua sampai terakhir.data terkecil yang kita dapatkan ditukar dengan data kedua dan seterusnya sampai semua elemen dalam keadaan terurutkan.



Algoritma seleksi dapat dituliskan sebagai berikut:

1.i=0

2.selama(i<N-1)kerjakan baris 3 sampai dengan 9

3.k=i

4.j=i+1

5.selama (j<N)kerjakan baris 6 dan 7

6.jika (data[k]>data[j]maka k=j

7.j=j+1

8.tukar data [i] dengan data[k]

9.i=i+1

Di bawah ini merupakan prosedur yang menggunakan metode pencarian:

Batalkan pemilihan sortir()

{

Int i,j,k;

Untuk(i=0; i<Maks-1;i++)

{

K=saya;

Untuk(j=i+1;j<maks;j++)

Jika(data[k]>data[j])

K=j;

Tukar(&data[i],&data[k]);

}

}

 

3. Penggabungan Sortir

Algoritma Pengurutan Penggabungan  adalah algoritma pengurutan yang didasarkan pada strategi pembagian dan penaklukan. Algoritma ini terdiri dari dua bagian utama, pembagian list yang diberikan untuk di- sort  ke dalam beberapa sublist yang lebih kecil,dan sort (mengurutkan) dan merge (menggabungkan)  sublist-sublist  yang lebih kecil ke dalam list hasil yang sudah diurutkan. Pembagian bisa dikatakan cukup mudah karena sublist-sublist tersebut dibagi ke dalam dua sublist yang ukurannya setengah dari ukuran semula. Hal ini terus diulang sampai sublist itu cukup kecil untuk disortir  secara efisien (umumnya telah terdiri dari satu atau dua elemen). Dalam langkah menggabungkan dua  sublist disatukan kembali dan diurutkan pada saat yang sama. Algoritma untuk  menggabungkan sort  adalah sebagai berikut :

A.   Untuk kasus n=1,maka table a sudah terurut sendiirinya (langkah solve)

B.   Untuk kasus n>1,maka:

sebuah. DEVIDE : bagi tabel a menjadi dua bagian, bagian kiri dan bagian kanan, masing-masing bagian berukuran n/2 elemen.

b. CONQUER : secara rekursif,terapkan algoritma D-dan-C pada masing-masing bagian.

c.MERGE:gabungkan hasil pengurutan kedua bagian sehingga diperoleh table a yang terurut.






Semoga rangkuman ini bisa bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Terima kasih.


Wassalamu'alaikum Wr. Wb

Comments

Popular posts from this blog

RANGKUMAN PRAKTIKUM ALGORITMA DAN STRUKTUR DATA